Untuk
mewujudkan transformasi ke arah program pendampingan yang berkelanjutan, pada
tahun pelajaran 2023/2024 dilaksanakan proses transisi kegiatan PMO level
sekolah. Proses transisi ini dimulai dari perubahan tanggung jawab pelaksana
dan pelapor PMO level sekolah dari fasilitator ke kepala sekolah pelaksana PSP.
Melalui transisi ini, diharapkan agar PMO level sekolah dapat dilaksanakan
secara rutin dan mandiri oleh sekolah dengan berdasarkan prinsip reflektif dan
berfokus pada kebutuhan murid.
PMO
merupakan kegiatan pertemuan rutin komite pembelajaran (kepala sekolah, guru,
dan pengawas sekolah) di setiap satuan pendidikan yang bertujuan untuk menemukan
akar masalah terkait hasil belajar murid dan menentukan solusi penyelesaian
masalah. Pelaksanaan PMO level sekolah berfungsi sebagai wadah untuk membangun
budaya refleksi di satuan pendidikan dan memantau progres pencapaian tujuan
Program Sekolah Penggerak.
Pelaksanaan PMO level sekolah dilakukan secara
berkelanjutan berbentuk siklus agar diskusi PMO menjadi kegiatan yang
solutif dan berkesinambungan dari waktu ke waktu:
1.
Tahap Pertama
Refleksi
pembelajaran berbasis peserta didik
Kepala
Sekolah berdiskusi dan refleksi dengan guru mengenai kendala yang dialami oleh
sekolah dari hasil pembelajaran siswa menggunakan berbagai sumber data:
a. Hasil asesmen peserta didik
b. Hasil penilaian pembelajaran,
c. Rapor Pendidikan, dan
d. data lain yang relevan.
2. Tahap Kedua
Sekolah
menemukan akar masalah
Setelah
berefleksi, sekolah berdiskusi untuk menemukan akar masalah yang dianggap
prioritas untuk diselesaikan di akhir diskusi
3.
Tahap Ketiga
Sekolah
menyepakati solusi
Sekolah
menyepakati solusi dengan memilih topik dan subtopik yang akan menjadi bahan
diskusi untuk memantau perkembangan pelaksanaan program berdasarkan tiga hal:
a. Apakah solusi tersebut sangat penting?
b. Apakah solusi tersebut dapat dilakukan dalam
waktu 6 bulan?
c. Apakah solusi tersebut mendukung ketercapaian
tujuan dan target?
4. Tahap Keempat
Sekolah
melakukan implementasi
Setelah
solusi ditentukan, sekolah melakukan langkah strategis sebagai tindak lanjut
dari solusi yang disepakati tersebut.
Penanggung jawab PMO level sekolah harus mampu memandu
pemilihan topik dan subtopik saat PMO level sekolah, sesuai dengan relevansi
akar masalah yang dihadapi satuan pendidikan. Pemilihan topik dan subtopik
hanya dilakukan pada pelaksanaan PMO sekolah pertama dan keempat saja, dengan menentukan
maksimal dua pilihan subtopik. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pembahasan
PMO sekolah dapat berfokus pada hal-hal penting dalam mengatasi akar
masalah yang terjadi di sekolah dalam periode waktu tertentu (satu semester). Berikut
ini pilihan topik PMO level sekolah:
1. Manajemen pengembangan sekolah;
2. Implementasi pembelajaran di kelas;
3. Iklim keamanan dan inklusivitas
4. Peningkatan Kapasitas Guru.